Perkenalkan namaku Ami usia 22thn dan suamiku bernama Mario yg kini berusia 24 thn. Aku adalah seorang ibu muda dgn seorang anak yg baru berumu 7bln yg kami beri nama Johan. Sejak pacaran dan menikah sampai sekarang ini, Suamiku sering ke luar negri untuk urusan pekerjaan.
Aku sendiri adalah wanita yg mendapat karunia wajah yg cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yg lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku sudah kembali ramping dan indah seperti pujian suamiku, meskipun aku baru melahirkan setengah tahun yg lalu. Mungkin hal itu karena aku rajin mengikuti senam aerobik, dan memang aku menjaga pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga karenanya.
Aku sendiri tdk bekerja di luar, karena suamiku memiliki penghasilan yg lebih dari cukup. Dan memang suamiku ingin aku menjadi ibu rumah tangga yg baik saja, dgn tinggal di rumah untuk merawat anak kami dgn baik. Kehidupan sex kami juga luar biasa.
Suamiku adalah pria perkasa di ranjang, dan aku sungguh menikmati kehidupanku ini. Kini kalau suamiku tak ada di rumah, aku hanya tinggal dgn anakku, juga pembantu kami yg kupanggil bi Iyem, satpam kami yg bernama Adrian, tukang kebun kami yg bernama pak Jono, dan juga sopir kami yg bernama Agus. Di usiaku yg sekarang ini, nafsu seksku tentu sedang tinggi tingginya. Ditinggal oleh suamiku bekerja seperti ini, kadang aku amat merindukan bermain cinta denganya. Demikian sekilas tentang keadaanku dan keluargaku.
Hari itu hari Sabtu. Siang hari itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dgn berita yg aneh. Aku mendapatkan hadiah sebuah mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingatku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian itu.
Dgn santai aku berkata,
�Pak, terserah bapak mau bicara apa, tp saya tak akan pernah mentransfer uang apapun untuk pajak atau yg lain�.
Dan orang itu berkata panjang lebar,
�Ibu Ami, kami memaklumi kalau ibu berhati hati, memang kami tak menyuruh ibu membayar apapun, karena pajak hadiah ditanggung oleh kami. Kami akan mengantarkan hadiah itu langsung ke rumah ibu sekitar satu jam lagi. Gratis bu, tak dipungut biaya apapun. Ibu boleh mencobanya, kalau ternyata mobilnya bermasalah kami langsung mengganti dgn yg baru. Tp itu tdk akan terjadi bu, karena kami sudah melakukan More…pemeriksaan terhadap mobil ini�.
Mendengar hal ini, aku hanya bisa mengangkat bahu dan berkata,
�Ya terserah bapak. Maaf, dgn bapak siapa saya bicara?�.
Dan orang itu menjawab,
�Dgn bapak Anto. Ibu bisa menghubungi kantor kami di nomer *** ****. Aku mengiyakan saja dan kemudian memutus pembicaraan. Dalam hati aku merasa aneh, tp ya kalau gratis, apa salahnya?
Kulihat sekarang ini adalah jam 1 siang. Aku baru selesai makan siang, maka aku menyusui dan menidurkan anakku, supaya nanti ketika aku pergi aku tak begitu kuatir. Dan memang satu jam kemudian aku mendengar bel rumahku berbunyi, dan ketika aku keluar, aku melihat sebuah mobil Kijang Innova keluaran terbaru, dgn cat yg mulus mengkilap. Di belakangnya berhenti sebuah mobil Kijang pickup. Mungkin untuk mereka yg mengantar mobilku ini pulang nanti. Aku agak terkejut juga, berarti mungkin ini benar. Seseorang turun dari mobil pickup itu, sementara orang yg sudah berdiri di depan pintu rumah menyapaku.
�Bu Ami? Saya Anto�, kata orang yg bernama Anto itu sambil mengulurkan tangannya.
Aku menjabat tangannya dgn sedikit perasaan ragu dan menjawab
�Ami�.
Orang itu memang penampilannya rapi. Tp wajahnya agak seram. Aku mencoba membuang semua pikiran negatif. Dan kemudian orang satunya yg berpenampilan biasa biasa, yg juga berwajah biasa biasa, menjabat tanganku.
�Seto�, katanya.
Aku menjabat tangannya dan menjawab,
�Ami�.
Setelah acara kenalan yg menurutku hanya formalitas ini, kami duduk di teras rumah, dan aku disodori formulir yg aku baca di bagian awal dan akhir saja, untuk memastikan aku tak keluar uang apapun untuk mendapatkan hadiah ini. Lalu Anto menawarkan padaku untuk mencoba mobil itu, karena nantinya aku harus mengisi formulir untuk memberikan penilaian tentang kondisi mobil itu, sebelum acara serah terima surat kendaraan dilakukan. Aku setuju saja, dan aku menerima kunci mobil itu dari Anto. Aku masuk ke dalam mobil itu, joknya masih terbungkus plastik semua, baunya khas mobil baru. Dan dgn didampingi mereka, aku mulai mencoba mobil itu.
Semua baik baik saja, sampai tiba tiba di sebuah gang yg sepi di dekat rumahku, Anto yg duduk di kursi depan menarik handbrake. Aku terkejut sekali, sampai lupa menginjak pedal kopling dan mesin mobil ini mati. Aku menoleh kepada Anto, tp belum sempat aku bertanya, dari belakang aku dibekap, oleh Seto tentunya. Kurasakan bau yg menyengat, dan tak lama kemudian semuanya gelap.
Perlahan aku mulai sadar. Aku mengeluh perlahan, ketika aku tak bisa menggerakkan kedua tanganku yg terentang. Sakit rasanya. Aku mulai mencoba mengerti apa yg terjadi pada diriku. Ternyata kedua pergelangan tanganku yg terentang ini, terikat erat pada semacam pilar di ruangan ini. Sedangkan aku sendiri terbaring di atas matras. Yg membuatku tercekat, aku sudah tak mengenakan apa apa lagi selain bra dan celana dalamku. Kakiku memang masih bebas, tp apa artinya? Aku kini sudah tak berdaya dgn tangan yg terpasung seperti ini. Aku memejamkan mata dan menggigit bibir, tak sanggup membayangkan apa yg akan terjadi padaku. Aku mulai menyesali kebodohanku tadi, mengapa bisa terjebak dgn iming iming hadiah itu.
Tiba tiba pintu ruangan ini terbuka, lalu masuk seseorang yg membuatku ternganga tak percaya pada pengelihatanku.
�Faizal?�, seruku tak percaya.
�Halo Ami lama tak jumpa bagaimana kabarnya?�, kata Faizal dgn senyum yg membuat hatiku dingin seperti disiram air es. Aku takut sekali.
�Faizal, apa yg kamu lakukan ini? Ingat Faizal, aku ini kakak iparmu. Tolong lepaskan aku..�, aku mencoba menyadarkan Faizal walaupun aku tahu ini mungkin sekali merupakan hal yg sia sia.
Aku tahu Faizal memang menginginkan aku sejak aku dikenalkan Mario pada keluarganya. Faizal adalah adik Mario yg kini berusia 24 tahun. Wajahnya memang cukup tampan. Dan sejak ia mengenalku, ia sudah beberapa kali mencoba mendekatiku, tp tentu saja aku tak memberinya respon. Suatu hari ketika aku berkunjung ke rumah Mario saat masih tinggal bersama keluarganya, Faizal nekat dan nyaris berhasil memperkosaku. Untung saja waktu itu kepulangan Mario menyelamatkanku, dan sejak itu aku tahu aku harus menghindari orang ini. Tp kini aku sudah jatuh ke dalam tangannya. Tanpa sadar aku bergidik ngeri.
Mendengar kata kataku, Faizal hanya tertawa. Ia mendekatiku dan krek… Faizal merenggut braku hingga tali talinya putus.
�Aduh��, aku mengeluh perlahan, sedikit sakit rasanya pada bagian tubuhku yg tertekan tali braku saat Amirik Faizal.
Aku memejamkan mataku erat erat, malu sekali rasanya toketku terlihat oleh laki laki lain selain suamiku.
�Ami.. Ami.. kamu kira aku segoblok itu sudah bersusah payah menjebakmu seperti ini dan melepaskan kamu begitu saja? Hahaha, aku belum gila, Ami�, kata Faizal sambil menyeringai mengerikan saat aku menatapnya dgn marah bercampur takut.
�Faizal, kamu gila.. lepaskan aku!!�, aku mulai panik dan membentaknya.
breeet.. breeet… seruanku dijawab Faizal dgn merenggut robek celana dalamku, hingga kini aku sudah telanjang bulat.
Aku menjerit kecil. Kini aku hanya bisa memandangi Faizal dgn jantung berdebar ketika ia mulai melucuti pakaiannya sendiri. Sesekali aku mencoba meronta, tp tak ada hasil sama sekali karena aku benar benar tak bisa menggerakkan kedua tanganku yg terentang lebar. Aku tahu, nasib yg buruk akan segera menimpaku, dan perlahan aku mulai menangis.
�Lho sayang.. kok nangis sih? Tenang saja, sebentar lagi kamu juga akan keenakan kok�, ejek Faizal yg sudah bersiap di selangkanganku.
Aku semakin ngeri, dgn suara gemetar aku memohon,
�Faizal, tolong jangan begini.. aku ini kakakmu.. kakak iparmu.. masa kamu tega berbuat begini padaku”.
Faizal tertawa sinis dan berkata dgn suara kasar,
�Diam Ami. Kamu telah merendahkanku. Kamu selalu menolakku. Kamu tak pernah menghargai aku�.
Aku sadar kalau aku memang selalu menjaga jarak denganya, karena aku merasa ia berbahaya. Dan kini memang semuanya terbukti kan?
Dan sambil merenggangkan kedua pahaku lebar lebar, Faizal melanjutkan,
�Kamu tak pernah mau aku ajak pergi makan berdua. Kamu anggap aku tak layak pergi berdampingan bersamamu. Benar benar perempuan sombong! Karena itu sekarang rasakan pembalasanku!�.
Berkata begitu, Faizal menempelkan kepala k0ntolnya ke bibir liang memekku. Aku makin panik dan berusaha menggerakkan pinggulku menghindari hunjaman k0ntol Faizal saat Faizal mulai memajukan pinggulnya.
Berhasil, k0ntol itu tak sampai melesak masuk menerobos liang memekku.
Tp rupanya Faizal marah dgn perbuatanku, ia menamparku dgn keras, hingga aku mengaduh dan menangis kesakitan.
�Jangan coba coba lagi Ami, atau nanti kamu akan kuberikan pada dua kacungku di depan itu!�, ancam Faizal dgn suara yg mengerikan.
Mendengar hal itu aku langsung melemas dan pasrah, di sela tangisanku, aku hanya bisa mengumpat getir,
�Kamu gila.. Faizal�.
Faizal hanya tertawa dan aku hanya bisa membiarkan kepala k0ntol Faizal menemukan bibir liang memekku, dan sesaat kemudian aku mengerang kesakitan saat liang memekku tertembus oleh batang k0ntol Faizal.
Aku mulai menangis saat Faizal memompa liang memekku. Walaupun aku sudah pernah melahirkan, tp berkat senam dan ramuan khusus, liang memekku kembali menyempit. Konsekuensinya, kini aku merasa kesakitan karena liang memekku dipompa k0ntol Faizal yg cukup besar.
Aku memalingkan mukaku supaya tak melihat wajah Faizal yg kesenangan karena berhasil mendapatkan tubuhku. Ia meremasi kedua toketku dgn gemas, seolah melampiaskan segala nafsunya yg tak kesampaian untuk menikmati tubuhku sejak dulu. Sedangkan aku sendiri hanya bisa terus menggeliat kesakitan.
�Ami.. punyamu enaak�, erang Faizal dgn tatapan penuh gairah padaku sambil terus menggenjotku.
Ingin aku menamparnya, tp kedua tanganku tak bisa kugerakkan. Aku hanya bisa merelakan liang memekku ditembusi oleh laki laki yg harusnya memperlakukanku sebagai kakak iparnya. Tp Faizal memang sudah kesetanan, ia mulai mencumbuiku dgn sangat bernafsu. Bibirku dilumatnya dgn ganas, sementara kedua toketku diremasnya dgn kuat.
Perlahan aku mulai terangsang karena perbuatan adik iparku ini, rasa terhina karena diperkosa mulai berganti dgn rasa nikmat yg melanda selangkanganku dan juga sekujur tubuhku.
Rupanya memekku sudah mampu beradaptasi dgn ukuran k0ntol Faizal yg tadinya terasa begitu menyesakkan. Aku malu sekali, ingin rasanya aku menyembunyikan wajahku yg terasa panas ini. Tp tentu saja hal itu tak bisa kulakukan, maka aku hanya bisa pasrah namun mati matian berusaha menahan diri supaya tak kelihatan menikmati hal ini.
Tp sayangnya, tubuhku terlalu jujur, perlahan tanpa mampu kucegah, pinggangku terangkat saat aku menahan nikmat yg luar biasa. Kurasakan k0ntol Faizal melesak begitu dalam ketika ia menghunjamkan kuat kuat kedalam liang memekku, membuatku menggeliat keenakan seperti cacing kepanasan.
Faizal tertawa sinis dan mulai menghinaku,
�Ternyata kamu menikmati punyaku juga Ami. Makanya kamu jadi cewek jangan sok suci.. hahaha.. kalau sudah kemasukan gini, toh kamu keenakan juga..�.
Sambil menghinaku Faizal terus memompa liang memekku dgn gencar. Aku sudah tak tahu apa yg harus kulakukan, karena perlahan tp pasti aku sedang diantar menuju orgasme.
�Faizal.. oohh.. sudaah.. ampuuun.. ennngghh�, aku mulai mengerang dan melenguh.
�Kenapa El? Enak ya?�, ejek Faizal dan malah makin gencar memompa liang memekku.
�Kamu..�, aku tak bisa menjawab, tubuhku menggigil, selangkanganku serasa akan meledak.
Aku terus mengerang dan melenguh, sampai akhirnya aku mengejang hebat, kepalaku terlempar ke sana kemari karena aku menggelepar dihantam badai orgasme ini.
�Oh Ami.. kamu cantik sekali kalau seperti ini�, desah Faizal yg tak menunjukkan tanda tanda akan orgasme, sementara aku sendiri sedang menderita dalam kenikmatan orgasme yg berkepanjangan ini, dan nikmatnya selangkanganku yg terus dipompa Faizal semakin menjadi jadi.
Namun rasa ngilu mulai menghampiri liang memekku, dan makin lama rasa itu makin menderaku.
Aku sudah tak kuat lagi, dan berteriak
�Faizaaalll.. aaaaah.. hentikaaaan.. amppuuuun…�
Ia benar benar perkasa seperti suamiku, hanya saja suamiku lebih pengertian, membiarkanku beristirahat kala aku mengalami orgasme. Sedangkan Faizal sama sekali tak memperdulikan keadaanku, ia hanya mencari kenikmatannya sendiri.
Aku makin menderita dalam kenikmatan ini, rasanya tulang tulang di dalam tubuhku terlepas semua dari sambungannya, sementara tubuhku meliuk liuk dan menggelepar terhempas badai orgasme yg terus menerus ini. Entah cairan cintaku sudah membanjir berapa banyak, aku mulai pening dan tak mampu mengerang lagi. Dgn kejam Faizal terus memompa liang memekku, sampai akhirnya ruangan ini rasanya berputar, semuanya gelap.
Ketika aku mulai sadar, kurasakan kedua puting susuku seperti ada yg mengulum dan menyedoti dgn kuat. Memekku masih terasa sedikit sakit, tp sudah tak terasa sesak, artinya Faizal sudah selesai memompa liang memekku. Becek sekali rasanya liang memekku, aku tahu si brengsek itu pasti mengeluarkan spermanya di dalam sana. Untungnya aku sedang dalam masa tdk subur, jadi aku tak perlu takut hamil. Tp kini aku sadar, ada dua orang sekaligus yg mengulum puting susuku, yg berarti ada orang lain selain Faizal. Dan aku mulai mengenali mereka berdua ini, bahkan Faizal bukan salah satu dari mereka. Ternyata Anto dan Seto yg kini sedang menyusu pada kedua toketku.
�Jangaaaan�, aku menjerit ngeri.
Aku tak bisa berbuat apa apa, kedua tanganku yg terentang ini tak bisa kugerakkan sedikitpun, sementara mereka berdua dgn santai meneruskan perbuatan mereka.
�Lepaskan aku.. Faizaal kamu bajingaaaan..�, aku mengumpat dalam keputus asaanku.
Dan kudengar tawa yg membuatku bergidik ngeri. Kemudian aku melihat Faizal masuk, dan memegang handycam.
Ia merekamku! Merekamku yg sedang pasrah tak berdaya saat kedua puting susuku disedot oleh kedua kacungnya.
�Biadab kamu Faizal.. Kamu kan sudah janji..�, aku langsung terdiam.
Bajingan ini memang tak pernah berjanji apa apa.
�Kenapa Ami? Kok diam? Apa aku salah? Aku memang tak pernah berjanji kalau kamu tak akan kuberikan pada mereka bukan? Hahahaha..�, Faizal tertawa dgn memuakkan.
Aku hanya bisa menangis. Habislah aku, aku sudah dalam cengkeraman Faizal sepenuhnya. Entah seperti apa nasibku di hari hari berikutnya. Sementara kedua kacung Faizal ini tertawa senang, dan mereka kembali mencucup kedua puting susuku dgn bersemangat, tak lupa tentunya mereka juga meremasi toketku.
Beberapa saat kemudian, dgn gaya yg menjijikkan, mereka membuka mulut mereka yg penuh air susuku ke arah kamera.
�Wow.. air susu Ami�, kata Faizal sambil menyorot mulut kedua kacungnya.
Kedua orang itu menelan air susuku.
�Bagaimana rasanya Anto? Seto? Enak tdk?�, tanya Faizal penasaran.
�Gurih abis bos, susu amoy gini�, kata Anto.
�Lebih enak dari susu sapi�, sambung Seto.
Kurang ajar sekali mereka ini. Dan Faizal kelihatannya penasaran, lalu ia menaruh handycamnya.
�Aku juga ingin coba�, gumannya.
Ia mendekati toketku, dan setelah memberikan beberapa jilatan yg membuatku mau tak mau merasa terangsang, tiba tiba ia sudah mencucup puting susuku. Beberapa sedotan dilakukannya, sementara aku hanya bisa mendesah keenakan.
�Bos, susunya diremas�, kata Anto.
�Bisa tambah banyak keluarnya�, Seto menyambung.
Maka Faizal menyedot puting susuku sambil meremasi toketku. Aku sedikit menggeliat kesakitan. Ia terus melakukannya sampai puas, sementara aku hanya bisa menggigil menahan nikmat.
�Susu yg enak, Ami�, kata Faizal dgn nada puas.
�Nanti aku minta lagi�, sambungnya sambil kembali mengambil handycamnya.
�Lanjutkan�, perintah Faizal pada Anto dan Seto.
Mereka berdua yg sudah melepaskan semua baju mereka hingga telanjang bulat selagi menunggu Faizal mencicipi susuku. Mereka tentu saja kembali mengerubutiku dgn kesenangan.
Handycam itu kembali merekamku. Kini Anto dan Seto berniat memuaskan diri mereka sendiri, bisa terlihat dari mereka mengocok k0ntol mereka sendiri untuk makin menegangkan ereksi k0ntol mereka. Melihat ukuran k0ntol mereka berdua ini, aku makin ngeri. Baik panjang maupun diameternya semuanya lebih dari ukuran milik Faizal.
Aku berusaha mematikan semua perasaanku. Kini aku digumuli oleh dua kacung si Faizal. Kedua pahaku dilebarkan oleh Anto. Aku masih terlalu lemas untuk mencoba menghindar.
Akibatnya, bless.. kembali liang memekku tertusuk oleh sebatang k0ntol.
Aku menggigit bibir, menahan segala perasaan malu dan sakit ini, air mataku terus mengalir. Handycam yg dipegang Faizal terus menyorot ke arah memekku yg sedang dipompa oleh Anto. Mukaku rasanya panas sekali membayangkan aku sedang membintangi film porno amatir ini.
Perlahan Faizal mengarahkan sorotan handycamnya ke arah tubuhku bagian atas, dan sempat berhenti agak lama ketika menyorot kedua toketku. Seto sempat meremasi kedua toketku dan semua itu disorot oleh Faizal. Sementara itu tubuhku harus terus menggeliat karena menerima rangsangan dua orang sekaligus. Liang memekku dipompa dgn gencar oleh Anto sementara kedua toketku diremas dgn gemas oleh Seto. Aku sendiri antara mendesah keenakan dan merintih kesakitan. Liang memekku masih belum beradaptasi sepenuhnya dgn ukuran k0ntol Anto, tp sudah mendatangkan nikmat yg membuatku serasa melayang.
�Sudah..hentikaaan..�, aku mengerang dan mulai menggelepar, karena kurasakan liang memekku kembali ngilu dipompa segencar itu.
Anto sendiri kelihatannya sudah akan berejakulasi, tubuhnya bergetar hebat saat menggenjotku, dan tak lama kemudian ia mengerang panjang dan meneriakkan namaku,
�Ooouuuhhh.. bu Amiyy..�.
Tubuhnya berkelojotan di atasku, dan kurasakan k0ntolnya berdenyut keras di dalam sana. Beberapa semprotan lahar panas kurasakan membasahi liang memekku, dan Faizal segera bergerak ke tempat yg bagus untuk menyorotan handycamnya ke arah memekku. Kurasakan Anto mencabut k0ntolnya perlahan, dan Faizal terus menyorot daerah memekku, aku malu sekali. Gejolak yg sempat membuatku hampir orgasme kini mereda.
Tp gilanya, si Seto langsung bersiap menggilirku, ia sudah mengarahkan k0ntolnya ke liang memekku. Aku memang tak bisa apa apa, hanya bisa menggigit bibir saat kurasakan liang memekku tertusuk oleh k0ntolnya Seto. Hanya saja sekarang rasanya tak begitu sakit, dan setelah beberapa genjotan, Faizal menyorot mukaku, karena si Anto sudah menempelkan k0ntolnya ke mulutku.
�Ami, ayo kulum�, perintah Faizal.
Aku hanya bisa menurut, toh aku sudah tak ada gunanya lagi membantah. Daripada aku mendapat tamparan atau siksaan lain, aku lebih baik mengikuti kemauan bedebah ini. Perlahan kubuka mulutku, dan k0ntol Anto yg masih belepotan sperma dan cairan cintaku, menerjang masuk ke dalam mulutku. Rasanya amis dan asin, membuatku ingin muntah. Tp aku berusaha tak memikirkan rasanya, dan ingin cepat menyelesaikan tugasku. Aku terus mengulum k0ntol si Anto ini, kubersihkan cepat cepat dan kutelan semua sisa spermanya dan cairan cintaku sendiri. Anto yg sudah tak tahan mengerang panjang dan menarik k0ntolnya dari mulutku.
Penderitaanku belum selesai.
�Buka mulutmu, Ami�, perintah Faizal sambil menyorotkan handycamnya ke mulutku.
�Perlahan!�, perintahnya lagi.
Aku mulai membuka mulutku perlahan, dan Faizal terus menyorot mulutku.
�Bagus�, katanya dgn puas.
Aku malu sekali, pasti aku terlihat layaknya seorang wanita nakal dalam handycam itu. Tak lama kemudian tubuhku terguncang guncang, rupanya Seto mulai menikmati liang memekku. Dgn bersemangat ia menggenjot liang memekku, sementara aku tak tahu bagaimana sekarang raut wajahku saat menahan malu dan nikmat dan disorot oleh handycam milik Faizal. Panas sekali wajahku rasanya, untungya Faizal kemudian ganti menyorot tubuhku bagian bawah. Kini aku tinggal memusatkan perhatianku pada si Seto.
Diam diam aku melakukan gerakan kegel, sejenis gerakan menahan buang air kecil, sambil pura pura merintih keenakan, supaya Seto cepat ejakulasi dan semua ini segera berakhir. Sesuai harapanku, tak lama kemudian Seto yg terangsang habis habisan, melolong lolong dan meneriakkan namaku.
�Aaaaarrrrghh.. Bu Amiyyyy..�, jeritnya dan kemudian ia menarik k0ntolnya, tentu saja setelah di dalam sana liang memekku dibasahi lahar panasnya.
Faizal dgn giat terus menyorot liang memekku yg tentunya tak mampu menampung sperma kedua pemerkosaku ini. Jari tangannya ditusukkan ke liang memekku mengorek sisa sperma Anto dan Seto. Seto sendiri segera beranjak ke arah wajahku, aku tahu ia hendak menagih jatah servis oral dariku.
Seperti tadi, Faizal yg buru buru mengarahkan handycamnya ke wajahku memberikan instruksi instruksi padaku hingga membuatku kembali terlihat seperti pelacur. Tp aku hanya bisa menurutinya, walaupun dgn hati pedih.
Setelah semua selesai, Faizal mematikan handycamnya.
�Faizal, sudah, lepaskan aku.. please�, aku memohon.
Tp Faizal tak menjawab, malah ia dgn bernafsu melihat ke arah toketku.
Aku langsung tersadar dan teringat keinginan Faizal tadi, yaitu ingin merasakan air susuku lagi.
Dan memang benar, Faizal segera melumat puting susuku, ia menyedot susuku sepuas puasnya. Aku mendesah keenakan, memang rasanya nikmat sekaligus amat merangsangku. Aku menggigit bibir, apalagi Anto ikutan melakukan hal yg sama pada puting susuku yg sebelah. Kini dua orang dewasa menyusu pada kedua toketku seperti bayi, dan aku hanya bisa memejamkan mata berharap mereka segera selesai.
Aku melamunkan suamiku, maafkan aku Mario.. aku bahkan sempat orgasme ketika diperkosa adikmu
Tak terasa sampai si Seto juga sudah puas menyusu, dan akhirnya ikatanku dilepaskan. Lega rasanya, walaupun terasa sakit pada bekas ikatan di kedua pergelangan tanganku. Aku duduk dan mengurut kedua pergelangan tanganku, dan aku memandang Faizal dgn benci sekaligus takut, karena dgn rekaman handycam itu, ia pasti akan menggunakannya untuk mengancamku agar menurutinya kelak kalau ia menginginkan tubuhku lagi. Ia tersenyum dgn penuh kemenangan ketika bersama dua kacungnya melihat hasil rekaman film porno tadi.
Aku malu sekali, dan aku mencari cari pakaian luarku yg ternyata berserakan tak jauh dari tempat aku digangbang tadi.
�Sudah puas kalian?�, bentakku dgn jengkel dan menahan tangis.
Aku memakai pakaianku tanpa bra dan celana dalam. Keduanya memang sudah tak bisa aku pakai karena tadi direnggut paksa dari tubuhku hingga robek. Mereka tertawa tawa dan beberapa saat lamanya mereka menonton rekaman pemerkosaan terhadap diriku, kemudian Faizal mematikan handycamnya. Ia menghampiriku dan tiba tiba melumat bibirku.
Aku menarik wajahku ke belakang untuk melepaskan diri dari ciumannya, lalu aku menamparnya, keras sekali.
�Bajingan kamu Faizal! Kamu tega sekali melakukan ini semua sekarang antarkan aku pulang!�, kataku lirih, sambil menangis.
Faizal mengelus pipinya yg baru kutampar keras itu dan memandangku dgn aneh. Aku bergidik ditatap oleh Faizal seperti itu. Lalu Faizal melangkah ke arah luar diikuti oleh kedua kacungnya. Aku mengikuti mereka, dan dgn tegang aku masuk ke dalam mobil Kijang Innova pembawa petaka itu. Aku duduk di kursi penumpang depan, Faizal yg menyetir, sementara Anto dan Seto duduk di belakang.
Dalam perjalanan, kami semua diam, sedangkan aku sendiri dalam ketegangan yg luar biasa, karena aku berada semobil dgn para pemerkosaku. Tp untungnya mereka tak melecehkanku lebih lanjut, dan mobil sialan ini mengarah ke rumahku.
Ketika aku turun dari mobil, aku mendengar Faizal berkata,
�Ami, sampai ketemu lagi, kapan kapan kita main main lagi ya�.
Dgn muak aku membanting pintu mobil, dan aku segera masuk ke dalam rumah sambil menahan tangis.
Aku segera melihat anakku. Agak lega melihatnya masih tertidur pulas.
Aku segera mandi dan keramas, membersihkan tubuhku yg sudah ternoda oleh adik iparku yg bejat itu, yg tega menyerahkanku pada dua kacungnya. Aku memang rindu bermain cinta, tp itu adalah dgn suamiku sendiri, bukan dgn Mario, bukan dgn mereka ini. Apalagi diperkosa seperti tadi, sakit sekali hatiku rasanya. Tanpa sadar aku kembali menangis.
Aku tahu hari ini adalah hari pertama aku mengalami penghinaan seperti ini, dan ini bukan hari terakhir.
Terbukti dua hari kemudian, aku mendapat kiriman DVD dari Faizal, yg berisi rekaman pemerkosaan terhadap diriku oleh dua kacungnya itu, dgn sebuah surat bertuliskan
�Ami, lain kali kita bermain tanpa ikatan pada kedua tanganmu kamu pasti akan lebih menikmatinya�