Kejadiannya sih baru-baru aja…
Karena suntuk dengan kerjaan harian dikantor yg seabrek-abrek, aku ambil cuti tahunanku…
Yah refreshinglah istirahat di rumah.. mau keluar kota juga bini ndak bisa cuti…
Lumayanlah dapat jatah seminggu buat istirahat..
Yah hari pertama cuti sih masih enjoy tapi karena biasa kerja, dirumah jadi bingung sendiri mesti ngapain.. ya udah aku hidupkan laptopku surfing di DS..
Rumahku bersebelahan dengan rumah mertuaku.. yah rumah pojok, rumah mertuaku menghadap ke sisi lain, aku ke sisi lainnya lagi.. Cuma dapurnya aja yg nyatu… dirumah Cuma aku dan istriku saja, kalo dirumah mertua ada tiga orang Bapak, Ibu dan adik iparku..
Hari itu dirumah cuma ada aku sendiri, sedangkan dirumah mertua cuma ada Bapak, ibu sedang dirumah neneknya istri.
Lagi asyik-asyiknya baca cerita di DS eh muncul aja mertuaku dari dapur.. kontan aku tutup laptopku..
Oh ternyata mau pinjam motorku, katanya sih mau jemput mertua perempuanku, dan pulangnya agak sorean, maklum jarak tempuhnya aja setengah jam dari rumah.
Ya udah aku pinjaman aja, toh aku ndak kemana-mana.
“Bapak pergi dulu ya. Titip rumah ya, ntar kalo Sari mau pulang tolong dikunci ya pintu rumah depan, dia lagi ngetik di kamar Gery”.
“Iya pak” jawabku sambil menutup pintu garasi.
Sari pacar adik iparku, Cuma saja Gery lagi tugas keluar kota, yg aku tau mereka bekerja di LSM yg sama. Jadi yah wajar aja kalo si Sari pake computer adikku, karena mereka biasa kerja di kamar itu.
Selain itu yg aku tau dari biniku si Sari nih janda yg sudah punya 2 anak, suaminya meninggal karena Overdosis 2 tahun yg lalu. Dasar si Gery nih emang agak playboy. Setahun bisa berapa kali ganti pacar, entah kapan dia mau kawin.
Ya udah aku kembali ke Laptop (emang tukul) makin asyik dengan DS, wah nih adik kecilku juga ikut tegang. Aku ndak sadar ternyata si Sari udah muncul di depanku.. waduh aku kaget plus malu karena di laptopku masih terbuka gambar dari forum Indonesia, seorang amoy yg bugil..
Spontan aku tanya dia
“Sudah mau pulang Sar?” tanyaku.
Eh dianya malah senyum-senyum aja lihat aku kaget, dan matanya juga melirik adikku yg lagi tegang, mana aku lagi pake celana tidur pendek ndak pake CD lagi.
“eh ndak mas” jawabnya
“pas tadi ambil air ke dapur, Sar dengar suara dirumah mas”
“Sar takut ada maling, rupanya mas”
“ndak kerja mas?” tanya dia “oh lagi cuti nih Sar, refreshing lah lagi capek”
“oh… Mbak kemana?” tanyanya “ya kerja, aku cuti sendirian aja waktunya lagi ndak klop dengan mbak”
“Mas lagi chating ya?” sambil menarik kursi ke arah meja kerjaku dan duduk disampingku. Untung gambar amoy tadi udah hilang karena pas dia narik kursi aku sempat ‘back’
“ndak Sar Cuma surfing aja baca-baca berita” bohongku, tapi dasar anak sekarang ndak ada yg gaptek lagi dah..
“hmmm Dunia Sex??? Emang ada berita apa mas” nih anak mulai mendekati laptopku “Sari boleh ikutan ya??” eh bukan sekedar ikutan, malahan nih anak pegang mouse ku, mulai klik sana-sini, kacau dah.
Aku terpaksa agak mundurin kursiku supaya posisinya lebih enak,
“Thanks ya mas, lihat bentar aja” sambil badannya lebih dicondongkan ke laptopku, hampir menutupi aku.
Aku diam saja, kulihat tubuh Sari dari belakang, yah ternyata bokongnya lebih bohay, walaupun udah punya anak, kulitnya cokalt sawo matang dan sedikit berbulu, bau harum keluar dari tubuhnya, benar-benar terawat tubuhnya nih anak pikurku.
“Mas isinya benar-benar sex semua nih” katanya
“hebat yah mas ada kamasutranya, ada ceritanya, wah komplit nih, ada room yg bagus kayak gini kok Sar ndak pernah tau ya”
“coba mas baca yg ini, seru lo”
Aku maju dan membaca ceritanya. Memang aku sengaja mendekatkan wajahku kesampingnya karena pengaruh wanginya tadi aku ingin lebih mencari asal wangi itu,
Mungkin karena terlalu dekat Sar agak menjauhkan wajahnya dariku, aku agak menyesal dan malu, aku diam saja sambil pura-pura membaca, padahal pikiranku kalut
“waduh gimana kalo dia cerita ke Gery yah, mati aku, bisa berabe nih urusanku dengan bini”
Eh rupanya aku salah, ndak lama wajahnya mendekati wajahku lagi,
“Gimana mas asyik kan??” nafasnya yg wangi karena mungkin sebelumnya dia makan permen terasa sekali.
“iya nih pandai kamu cari ceritanya” aku berlagak tau padahal sama sekali ndak kubaca, sambil aku memalingkan wajahku kearahnya,
Karena jarak kami yg dekat, hidungku sampai menyentuh pipinya yg mulus itu, ntah terkejut atau gimana Sari justru menekan hidungku dengan wajahnya, aku cepat berpaling menghadap ke laptop, dengan pelan kukatakan
“Eh sorry Sar” kataku.
“Ndak apa-apa mas” katanya sambil tersenyum.
Kami meneruskan membaca cerita itu.. tentang seorang tante yg bercinta dengan keponakannya.
Agak pegal badanku, aku agak sedikit mundur, kubiarkan Sar lebih dekat ke laptop, sambil kusandarkan tangan kiriku ke kursi Sari,
Sebenarnya Sari tahu tanganku ada di kursinya dia malah mundur duduknya sehingga tanganku agak tertimpa oleh bokong indahnya itu, pelan-pelan kutarik tanganku, bukannya aku memindahkan tanganku malahan aku ada pada posisi sedang meraba bokongnya itu.
“Cari cerita lain mas” pintanya sambil menyerahkan mouse kepadaku, saat aku memegang mouse, Sari malah memindahkan tangan kanannya ke atas pahaku tepat pada selangkangan, sehingga adikku yg sudah keras ditekan lagi dengan Sari.
“Ndak kelihatan Sar, gimana mas mau cari lagi nih” eh dia ngerti, kepalanya agak diturunkan dan mundur kebelakan sehingga sekarang bibirku sudah menempel ke lehernya,
“oh dari sini ternyata bau harum itu, wangi yg aku sukai, farfum estee lauder yg baunya sexi itu,
“nih ceritanya juga bagus” kataku “Iya mas, Sar baca kok” jawabnya
Karena lehernya sudah tersentuh bibirku, ya udah aku mulai mencium lehernya, nafasku mulai ndak karuan.
Ternyata Sari respek, dia mulai menggerakkan tangannya kekiri dan kekanan, membuat aku semakin berani dan mengarahkan ke belakang telinganya, “ah..” terdengar suara pelan dari mulutnya membuat birahi semakin naik,
Tangan kiriku mulai masuk ke dalam celana trainingnya Sar, mungkin hari ini dia mau fitness, makanya pake baju itu, tanganku memasuki belahan pantatnya, sekarang nafas Sar yg mulai tdk teratur, dia menarik tangannya, dan mulai memegang adikku, mengelus-elusnya.
Beberapa saat kemudian aku mulai menurunkan celananya, Sari juga melakukan hal yg sama, dan lebih cepat dia langsung melorotkan celanaku..
Dia menyentuhnya seperti seorang anak yg telah menemukan lagi barang kesayangannya yg pernah hilang, kemudian sebentar ia berbalik ke arahku dan berbaring, sambil tersenyum dia mengatakan “Punya Mas lebih besar dari punya suamiku yg dulu dan punya Gery, pasti istri mas puas sekali nih” aku tersenyum lalu kukulum bibirnya, wah gaya French yg sudah jarang kulakukan dengan istriku, yg sedikit frigid, karena Cuma senang dgn gaya misionaris.
Sambi berciuman aku meraba toketnya yg mungkin ukurannya 34 B, tdk terlalu besar tapi pas dgn tubuhnya, kuangkat bhnya, aku mulai memainkan putingnya, kembali nafasnya Sar memburu, aku turun ke daerah memeknya kuturunkan lagi celananya sehingga terlihat memeknya yg sedikit temben itu dengan bulu-bulu tipisnya itu, kusentuh daerah clitorisnya, karena kutau istriku palling senang disentuh di daerah itu.
Tubuh Sari mulai bergetar
“ah Mas.. enak…” ciumannya semakin hebat lidahnya malah lebih banyak menyerang lidahku,
“anak ini mahir sekali” pikirku,
Sar kembali ke posisi semula, wajahnya mengarahkan ke adikku yg tegang, tanpa lama-lama ia mulai mengulum adikku itu… Luar biasa nikmatnya, dia memang pandai sekali bercinta, pantesan Gery yg bujangan mau dengan Janda ini, karena untuk ukuran dia sudah sangat mahir sekali.
Sari terus mengulum adikku eh Batang penisku itu. Seperti anak kecil yg sedang menikmati eskrim, kulanjutkan seranganku, aku meraba kembali bokongnya yg sekarang sudah tdk tertutup dengan celananya dengan posisiku yg masih duduk dikursi, aku masih bisa leluasa merabanya, tanganku mulai merayap melalui belahan bokongnya kusentuh daerah analnya, Sari agak bergeser, pasti karena geli, karena kalo istriku pasti sudah marah-marah kalo kusentuh daerah itu, tapi Sari kulihat malah membuka selangkangannya menikmati sentuhanku didaerah itu,
Setelah itu lebih kumajukan lagi tanganku menyentuh lubang memeknya, kumasukkan jariku sedikit,
“oohh..oohh” desah Sari, daerah itu terasa basah, tanganku mulai lengket dengan cairan dari lubang memeknya, dan kumanfaatkan untuk melicinkan daerah kelentitnya,
Kali ini Sari lebih bergetar lagi, gerakan mengulumnya kadang-kadang berhenti karena pasti ia sedang menikmatinya,
Akhirnya Sari berdiri, dia melepaskan celananya, ndak mungkin kami bugil karena saat itu aku sedang di di ruang kerjaku yg merangkap ruang tamu kami.
Lalu Sari naik ke atas badanku dan menghadap ke arah depan sehingga kunikmati punggungnya yg mulus ditumbuhi bulu-bulu halus…
Sari mengarahkan lubang memeknya ke arahku, berlagak salah aku justru mengarahkan adikku ke lubang pantatnya, tapi tertahan. Sari tersenyum dan mengatakan
“Mas kalo yg itu jangan sekarang yah… ntar lain kali aja” wah aku pikir kok dia mau, lalu aku masukkan Batang penis kearah lubang.
Sari mulai melakukan gerakan naik turun, tak kubiarkan tanganku diam saja, tangan kiriku meraba toketnya yg padat itu sedangkan tangan kananku meraba-raba clitorisnya, ini membuat gerakan Sari semakin menjadi,
“Aduh mas.. Terus… nikmat sekali mas…” desahnya…
kudekap Sari dan kucium lehernya …
“Mas nikmat sekali…”
“Terus mas… terus mainkan mas…”
“Iya Sar… goyanganmu nikmat sekali Sar… punyamu masih rapat sekali”
“Mas terus mas.. Sari udah mau sampe nih…”
“Ayo Sar aku juga udah mau……”
“mas…mas…mas… ahhhhhhh”
desahan panjang itu disertai keluarnya cairan hangat di lubang memeknya dan aku juga memuncratkan airku kedalam lubang memeknya. Batang penisku terasa disedot-sedot oleh memeknya Sari, dia sangat ahli memanfaatkan otot-otot daerah kemaluannya, sehingga aku mencapai titik maksimum lebih hebat daripada saat aku bercinta dengan istriku…
Selesai sudah Sari mengambil Tissue dan melap daerah V-nya karena cairan yg keluar sangat banyak, setelah itu ia memakai lagi celana trainingnya, dan merapikan baju kaosnya.
Kupikir ia akan kembali kedepan, ternyata ia justru berbalik kearahku, dan menciumku dengan mesranya…
“Mas.. makasih ya… belum pernah Sar ngesex sepuas ini… Sar jadi iri dengan istri mas, Sar kepingin lagi mas…”
“Iya Sar, mas juga thanks berat nih ama Sari, cuma tadi aku keluarkan didalam, ntar kalo kamu hamil gimana??” tanyaku.
“kan ada Gery mas.. biar aja dia yg tanggung jawab”
wah benar juga pikirku, dan aku adalah orang yg paling setuju kalo Gery kawin ama Sari, Dasar otak bejatku malah keluar, masak adik iparku yg jadi korban… ha..ha..ha..
Untung Sari sudah kembali kekamar Gery, karena ndak lama istriku pulang, biasa kalo aku lagi cuti dia justru masak dirumah buat makan siangku…
Aku pura-pura kerja di depan laptopku, kali ini aku ndak berani mencium istriku, karena pasti bau Sari masih melekat, istriku ke dapur dan aku bilang ke dia kalo aku belum mandi, padahal sudah. Hasilnya aku jadi mesti mandi 2 kali hari itu.
Setelah mandi baru kudatangi istriku ke dapur, kudengar suara dua perempuan yg sedang tertawa-tawa,.. eh ternyata Sari dan istriku sedang gossip, dan kelihatan akrab benar… Gila pikirku hebat benar nih anak sandiwaranya.. seperti ndak ada kejadian apa-apa aja, istriku ndak curiga karena emang Sari sering dirumah walaupun Gery ndak dirumah…
Hasilnya kita makan siang bertiga…
Jam 1 istriku mesti kembali ke kantor, Sari sudah kembali ke Kamar Gery
Kali ini aku baru berani mencium istriku dan dengan gombalnya aku bilang
“rindu nih ama mama, ndak usah ngantor lagi lah ma”, “dasar gombal” kata istriku dan berangkat ke kantor.
Setelah kututup garasi dan kumatikan laptopku.. aku teringat kalo Sari, takutnya pintu depan ndak terkunci, aku kerumah mertuaku lewat dapur rumah kami yg juga dapur rumah mertua, kukunci pintu depan, ah saatnya tidur siang nih…
Namun saat melewati kamar Gery ntah kenapa aku ingin melihat kedalam kamarnya…
Saat kubuka pintu… wah ternyata ada mahluk yg sexy tadi dan ia melihatku sambil tersenyum…
Hebatnya adikku langsung tegang, kudekati Sari, ia menarik tanganku… kali ini kami melakukan French kiss lebih hebat lagi, diatas kasur adik iparku…
Lalu kugoda Sari
“Tadi Sari janji sesuatu dengan aku kan, kali ini boleh ndak??”
“Boleh mas, dulu Sar pernah melakukan dengan suamiku beberapa kali, Sar juga kepingin mas” jawabnya… dan……………………………….
Udah dulu ah… entar nyambung lagi udah ngantuk banget nih…