Minggu, 18 Maret 2018

Cerita Sex ABG Di Bawah Umur Horni Kenikmatan Dan Mendesah

Cerita Sex-Aku anak tunggal yang menjadi kesayangan kedua orang tuaku, perkenalkan namaku Sandra umurku masih 15 tahun, dan aku tinggal bersama kedua orangtuaku di komplek Jakarta, tapi karena kesibukannya orang tua jadi beliau jarang sekali di rumah, biar pembaca ada gambaran tentang diriku sedikit aku diskripsikan tinggiku 150 cm beratku 43 kg aku keturunan china jadi wana kulitku putih mulus.

Aku bisa di bilang kurang pergaulan karena setiap kemana aku selalu dibatasi oleh orang tuaku, aku punya teman beberapa saja dan kebanyakan itu cewek semua, jadi untuk bergaul pun aku agak susah dan pengetahuan untuk di kehidupan luar kurang apalagi tentang sex tidakk tahu sama sekali. Selebihnya bayangin aja sendiri betapa “kuper”nya aku ini. Ok, aku lanjutkan ceritaku.

Selasa, 06 Maret 2018

Mahasiswi Perawan Yang Enak Saat Ku Ngentot

Suatu hari dimana udara di ibukota sungguh panas biasanya juga setiap harinya hujan tapi kali ini panasnya minta ampun, banyak angkutan umum yang berhenti di depan gedung yang tinggi menunggu penumpang untuk naik ke dalam angkutan, waluapun di dalam sudah ada orang yang duduk tapi sang supir enggan untuk mengemudinya.

Kemudian masukkan pengamen yang dandanannya seperti preman, biasa dikenal dengan sebutan Damar , dengan bau naga alias habis minum jalannya sempoyongan dia masuk ke dalam angkutan dan minta duit dengan nada yang mengancam berikan aku unag receh anda lima ratus atau seribu rupiah , karena buat menyambung hidup aku.
Dia mengawali dari depan kebelakang dengan menadah tangannya ke setiap penumpang, ada yang member ada juga yang melambaikan tangan, kemudian Damar berhenti lama di salah satu tempat duduk yang mana saat itu diduduki oleh seorang mahasiswi dia sibuk dengan gadgetnya sampai tak tau bahwa Damar sudah di depan dia.
“Mbak mbak sambil mencolek tubuh dia , minta uang recehnya dong”
“maaf mas gak ada receh, karena dia sedikit tergangnu dia pindak duduk di depan”
“hmmm bergumam mulut Damar, dengan nada kesalnya, “awas ya nanti” biasanya Damar langsung turun dari angkutan tapi untuk kali ini dia duduk sembunyi duduk dibelakang”