Rabu, 30 November 2016

Aku Janji.. Kupuaskan Istrimu Kawan


Aku dan sahabatku ini tumbuh bersama, kami bersahabt sedari kecil, kenakalan kecil, belajar mabuk, melamar pekerjaan, bahkan main cewek pun kami selalu bersama. Niko memang ganteng dan lumayan play boy. Yg aku tahu pasti, dia termasuk hiper. Two in one selalu menjadi menu wajib kalo kami mampir ke jl Mayjen Sungkono Surabaya. Dia juga mempunyai banyak teman mahasiswi yg siap pakai dan lucunya dia sering menawari aku bercinta dengan gadis mahasiswinya di depan hidungnya. Terkadang dia mengajak threesome. Aku sih ok ok saja, why not enak kok dan lagi ketika itu aku cuma karyawan swasta yg bergaji kecil ketika itu sedang Niko sudah memiliki usaha sendiri yg cukup sukses.
Sayang sekali di usia 35, sahabatku ini mengalami kecelakaan yg membuat dia terpaksa menggunakan kursi roda. Padahal dia baru dua tahun menikah dan dikaruniai satu anak laki laki yg lucu.

Peristiwa ini benar benar membanting dirinya, untunglah Melani benar benar istri yg setia dan selalu memompakan semangat hidup agar Niko tdk menyerah. Sebagai sahabat akupun tdk bosan bosannya menghibur agar dia mau mencoba mengikuti terapi.
Seperti biasa di malam minggu aku main kerumahnya, daripada ngluyur nggak karuan, maklum setua ini aku masih bujang.
Ron..elo masih ingat jaman kita gila dulu. Minimal gue selalu ambil dua cewek. Hahahaha dan mereka selalu ampun ampun kalo gue ajak lembur. Niko tersenyum senyum sendiri. Aku memahami rupanya Niko terguncang karena kemampuan sex yg dibanggakan mendadak tercerabut dari dirinya.
Ron, gue harus sampaikan sesuatu ke elo, kenapa gue selalu bicara tentang sex ke elo. Hhhhhhhh….gue kesian sama Melani….dia istri yg baik dan setia, tetapi gue tdk mungkin memaksa dia untuk terus menerus mendampingi gue. Dia punya hak untuk bahagia. Dan lagi….hhhh dan lagi…. Niko terdiam cukup lama.
Istriku masih muda, 25 tahun .gue nggak ingin dia nanti menyeleweng. Lebih baik kami berpisah baik baik, dia bisa mendapatkan suami yg lebih baik. Matanya menerawang.
Tetapi Melani tetap bersikukuh tdk mau. Baginya menikah cuma sekali dalam hidupnya. Tetapi gue kuatir Ron…gue kuatir…karena…hhhhh karena….Melani nafsunya besar. Bisa kamu bayangkan betapa tersiksanya dia. Kami dulu hampir setiap hari bercinta.
Niko terdiam lagi lama.
Kemarin dia bicara, mas aku nggak akan menyeleweng, karena cintaku sudah absolut. Kalo kamu memaksa untuk berpisah, aku tdk bisa. Memang kalau bicara sex, sangat berat bagiku. Tp kita bisa mencoba pakai tangan kan mas. Mas bisa puasin pakai tangan mas, pake lidah juga masih bisa….kita coba dulu mas…
Kami mencobanya Tetapi karena lumpuhku, jari dan lidahku tdk bisa maksimal, dan dia tdk mampu orgasme. Sempat juga pakai dildo. Itupun juga gagal. Ini lebih disebabkan posisi tubuhku yg tdk mendukung. Akhirnya aku mengatakan bahwa bagaimana kalau kamu mencoba pakai cowok beneran. Kita bisa pakai gigolo, asal kamu bercinta di depanku jangan di belakangku. Aku bilang bahwa ini hanya murni untuk menyenangkan dirinya. Kamu tahu…istriku hanya menangis, dalam hatinya sebenarnya dia mungkin mau tp entahlah… Niko sudah tdk berloe gue lagi….
Hhh…sebenarnya aku mau minta tolong kamu…pertama kamu temanku, sudah seperti saudara sendiri, kamu belum menikah, kamu sekarang juga sudah nggak segila dulu…mungkin udah berhenti ya ?….jadi aku minta tolong…bener bener minta tolong..puaskan istriku… Kata Niko, suranya sedikit tercekat…
No..no..no no no no….nggak Rob..aku nggak mau…maaf aku gak bisa bantu seperti itu, Melani wanita baik baik, aku melihatnya seperti malaikat. Dan aku sungguh menghormatinya. Sorry aku pulang dulu Rob…tolong pembicaraan ini jangan diteruskan. Aku menghindar.
Melani adalah wanita sempurna, cantik, hatinya lembut, setia ke suami, tdk neko neko, dan tubuhnya benar benar sempurna. Niko benar benar sinting kalo aku diminta meniduri istrinya…
3 minggu kemudian, pagi pagi aku mampir lagi ke rumahnya, aku pikir dia sudah tdk mau membicarakan itu lagi, ternyata aku salah. Kali ini dia memintaku sambil memohon, bahkan matanya berkaca kaca : Ron please, bantu aku, kamu tdk kasihan lihat istriku ? kami sudah sepakat kalau kamu dan dia tdk perlu ML. Mungkin memuaskan dengan tangan atau lidah ?
Aku sungguh tdk setuju dengan rencananya, tp melihat permintaannya hatiku trenyuh…: Ok Rob, aku coba bantu, tp aku perlu bicara dulu dengan Melani….
Bicaralah dengannya, dia ada di beranda belakang, bicaralah.. .Desak Niko.
Perlahan aku melangkah ke bagian belakang rumahnya yg besar, aku lihat Melani sedang menyirami bunga anggrek, sinar matahari pagi turut menyiram wajahnya yg lembut, kimononya yg berwarna merah kontras sekali dengan kulitnya yg putih bersih,..sungguh anggun… Mungkin Niko sudah memberi tahunya karena dia seperti menunggu kedatanganku.
Hai Mel…mana si kecil Ardi ? masih tidur ya ? Tanyaku basa basi.
Hai mas..iyaaa..Ardi masih bobo…tumben datang pagi begini…udah sarapan belum ? Melani tersenyum lembut. Wajahnya hanya ber make up tipis, begitu sempurna.
Mmmm. udah kok uummm, aku bantu potongin anggrek ? dulu aku suka bantu ibuku merawat anggrek aahhh ini sepertinya kepanjangan Mel..coba deh dipotong lebih pendek lagi, supaya lebih cepat berbunga. Kataku sok serius.
Mas aku sangat mencintai mas Niko. Akupun tahu dia sungguh mencintaiku. Dia adalah suami yg pertama dan terakhir…. Suaranya tercekat, wajahnya menunduk.Melani bicara langsung ke pokok persoalan. Ini lebih baik, karena semakin lama disini aku semakin canggung.
Aku sungguh berharap, mas Ronny tdk menganggapku wanita murahan. Mas Niko bilang bahwa kalau melihat aku bahagia maka dia juga bahagia. Jadi nanti apa yg kita lakukan harus masih dalam koridor saling menghormati ya mas… Kini matanya berkaca kaca.
Mel aku ikuti apa maumu, kalau nanti kamu minta berhenti , aku berhenti. No hurt feeling…jangan kuatir aku tersinggung, Kamu adalah wanita yg paling aku hormati setelah ibuku. Aku… aku akan memperlakukanmu dengan terhormat. Bisikku.
Perlahan Melani menarik tanganku menuju lantai 2, mungkin ini kamar tamu. Interior kamar sungguh nyaman, warna warna soft mendominasi, mulai dari warna bedcover, bantal dan gorden terkomposisi dengan baik, benar benar mendapat sentuhan wanita.
Ummmm.. bagaimana dengan Niko, dia pernah bilang kalo harus sepengetahuan dia.. Tanyaku kuatir, aku tdk mau dituduh mengkhianati sahabat sendiri.
Mas Niko nanti datang setelah dia rasa kita ada hubungan chemistry yg lebih jauh. Aku juga keberatan kalo mas menyentuhku di depan mas Niko terlalu terus terang. Aku tdk mau hatinya sakit. Dan ditahap awal ini aku sungguh berharap kita tdk terlalu jauh.
Mungkin aku belum terlalu siap…dan maaf kalo tiba tiba aku minta berhenti..mas ngerti kan perasaanku ? Melani berkata dengan wajah menunduk. Tangannya terlihat gemetar ketika perlahan lahan membuka bedcover. Aku hanya mengangguk tanpa bicara
Lalu Melani berjalan menuju meja rias, membelakangiku, perlahan dilepas cincin kawin dijarinya, aku tdk bisa bercinta dengan orang lain dengan tetap memakai cincin ini katanya berbisik.
Maafkan aku Mel aku akan meperlakukan kamu dengan baik.. bisikku dalam hati.
Perlahan dia berbalik menghadapku sambil membuka gaunnya, ternyata dibalik kimononya, Melani hanya memakai lingerie warna pink, G string plus stocking putih berenda. Aku tdk mau sembarangan untuk memulainya. Ini aku pakai juga untuk menghormati mas Ronny Melani berjalan perlahan ke arahku. AKu hanya bisa menahan nafas, dadaku sesak bergemuruh, rasanya sulit untuk bernafas, rasanya aku tdk akan bisa menyentuhnya, dia terlalu indah, Melani terlalu indah untukku .kakiku lemas.
Dengan perlahan Melani membuka kancing bajuku, sedikit mengelus dadaku yg berbulu, wajahnya masih menunduk, tanganku menyentuh rambutnya lembut kemudian aku cium perlahan keningnya.. Dengan bertelanjang dada tanpa melepas celana panjangku, kutuntun Melani ketempat tidur. Aku peluk lembut, aku ciumi keningnya berulang kali. Turun ke pelipis, lama aku cium di situ. Aku harus membuatnya rileks….
Matanya yg indah tampak berkaca kaca. Hembusan nafasnya masih memburu bergetar.
Aku mengerti Melani masih belum siap…
Aku bisikkan kata kata lembut ketelinganya :
Mel… kamu santai saja, aku nggak akan menyentuh yg nggak semestinya kok. Jangan kuatir, kita tdk terlalu jauh, ini hanya semacam perkenalan saja…ok ? Melani mengangguk sambil memejamkan matanya mencoba menghayati.
Kemudian bibirku menyentuh pipinya, harum Kenzo di lehernya, menuntunku ke arah sana. Lehernya sungguh indah, bibirku menyelusuri leher jenjangnya sambil sekilas menciumi belakang telinganya.
Oooohhhh….. mas..ahhhh Nafasnya dihembuskan panjang, rupanya tadi dia terlalu tegang. Aku tetap mencium tdk beranjak dari sekitaran pipi, kening, leher dan telinga. Sengaja tdk kucium bibirnya, takut membuat moodnya jadi hilang. Tetapi ternyata Melani sendiri yg mencari bibirku, dan mencium lembut perlahan. Badanku merasa meremang.
Kemudian kami berpandangan dekat, matanya lekat menghunjam mataku, seperti mencari kepercayaan disitu. Ini adalah titik kritis, berhenti atau lanjut….
Perlahan Melani memejamkan matanya, bibirnya sedikit terbuka, aku mengerti kalau ini semua bisa berlanjut lebih jauh. Kucium lama dan lembut bibirnya yg indah itu.
Perlahan bibirku turun ke leher sedikit ke bawah. Turun …turun ke belahan dadanya yg ranum. Wanginya sungguh memabukkan. Melani hanya melenguh pelan ehhhhh..mas.. .
Tanganku mulai mengelus pahanya aku gosok perlahan, tanganku berhenti ketika jemari Melani menyentuh tanganku. Ahh mungkin aku terlalu jauh..ternyata jemari Melani menggosok permukaan lenganku. Kulanjutkan lagi gosokan tanganku ke pangkal pahanya.
Kusentuh missVnya yg hangat. Aku tdk membuat gerakan yg tiba tiba, semua harus mengalir lembut. Cukup lama jemariku menyentuh bulu bulunya. Bibirnya terasa dingin, Melani sudah mulai terangsang sambil masih mencium lembut bibirnya, jemariku mulai menyentuh klitorisnya, begitu tersentuh, Melani langsung merintih nafasnya memburu :
Mas uffff..mas..fiiuhhh Cepat sekali vaginanya basah. Aku memahami, mungkin sudah satu tahun Melani tdk disentuh Niko.
Bibirku perlahan mulai mencium dari belahan dada menuju bukit indahnya. Belum pernah kulihat toket seranum ini. Lidahku menari nari diujung putingnya yg merah muda. Aku sentuh dengan ujung lidah kemudian sedikit aku sedot lalu aku lepas lagi, begitu berulang ulang. Nikmat sekali. Aku lirik wajah Melani merah padam, nafasnya tersengal sengal
geliii…aaahhhh…geliii mas….jangan lama lama…geli…aduuuuhhh.
Sengaja aku teruskan jilatanku, dengan sedikit mengeluarkan erangan, agar Melani mengerti kalo aku sendiri juga super terangsang. Eranganku dengan erangannya kini bersahut sahutan. Kepala Melani bolak balik terbangun mungkin karena dia tdk tahan dengan gelinya. Jemariku bertambah cepat menggosok klitorisnya. Tiba tiba jemari Melani meremas rambutku dan kedua tangannyapun menekan kepalaku, sehingga aku sulit bernafas karena terbenam di toketnya. Pinggul Melani terangkat tinggi sambil merintih panjang…:
masssssss…ahhhhh Melani Orgasme….
Pinggul kembali terhempas ke tempat tidur yg langsung terayun ayun, badannya melemas, tangannya lunglai ke bawah, sambil berkali kali menelan ludahnya Melani mulai menangis memalingkan wajahnya….
Aku ciumi lembut kepalanya, kucium air matanya di pipi, kemudian kucium tipis bibirnya.
Perlahan kepalaku turun ke leher, dada, perut, pusar dan berhenti di bulu bulu kemaluannya. Lidahku mulai menari di klitorisnya yg super basah. Melani hanya terdiam.
Aku masih sibuk menjilati vaginanya yg wangi. Melani mulai recovery lagi jemari lentiknya meremas rambutku. Dagunya terangkat ke atas, nafasnya terputus putus memburu. Perlahan kuturunkan celanaku .bibirku kembali ke atas, mencium pusarnya, mengecup putingnya kemudian menyentuh bibirnya. Mataku beradu dengan matanya. Pandangan mataku bertanya, haruskah kuteruskan . Melani mengerti kalau batangku menempel kemaluannya. Perlahan kakinya melingkar ke pahaku..mata kami tetap berpandangan. Ku gesekkan batangku perlahan lahan, Melani sedikit merintih, bibirnya terbuka..
Kepala batangku mulai menekan, menekan sedikit masuk, masuk lagi perlahan, lalu kaki Melani menekan pinggulku sehingga batangku lebih dalam masuk. Masuk seluruhnya..badanku meremang, batangku terasa hangat. Mata kami masih beradu pandang…tiba tiba disudut matanya muncul air bening yg mengalir perlahan ke pipinya. Melani kembali menangis…
Kembali aku cium lembut bibirnya. Pinggulku tdk langsung aku gerakkan, agar dia merasa nyaman dulu dengan batangku didalam. Lalu Perlahan aku mulai gerakkan pinggulku sedikit demi sedikit, pelan pelan…Melani merintih :
Mas… Gerakan lebih kupercepat…aku rasakan batangku masuk sepenuhnya kedalam vaginanya, Tempat tidur mulai berguncang, bunyi geritan besi tempat tidur mulai keras terdengar.
Tiba tiba Melani memelukku erat, bibirnya mendekat ke telingaku dan berbisik :
kok besar sekali mas….terima kasih…nikmat sekali mas…ooohhh nikmat.. Melani kini lebih agresif menciumku, lidahnya mulai berani masuk ke mulutku.
Tubuh kami berguling, kini dia diatasku. Otomatis batangku lebih menghunjam ke dalam, posisi ini favoritku karena aku bisa sepenuhnya melihat kecantikannya, melihat lekuk tubuhnya, meremas dadanya dan pinggulnya lebih leluasa.
Gerakan tubuh Melani mulai liar, wajahnya tengadah keatas dengan mata terpejam. Gerakannya malah lebih cepat dari gerakanku. Tubuhnya mulai menggigil dipenuhi peluh yg mengucur deras di sela belahan toketnya, pemandangan ini membuat tubuhnya tampak sensual, kujilati semua peluhnya dengan nikmat. Melani mendekati puncak….sementara aku susah payah bertahan agar tdk ejakulasi.
aaaaa…..aaaaaaahhhh.. aahh ! Dia mulai tdk malu mengeluarkan rintihan dan erangan suaranya lebih keras, tiba tiba tubuhnya menghentak keras, lenguhannya memanjang kemudian tubuhnya lunglai ambruk di tubuhku. Segera kupeluk erat dan kucium lembut keningnya. Aku lega….senang bisa memuaskannya..
Terima kasih mas….terima kasih…aku belum pernah merasa nikmat seperti ini, dua kali orgasme… Bisik Melani.
Aku bisa teruskan kalo kamu mau Mel….Bisikku sambil menciumi pelipisnya.
Terima kasih…may be next time…sekarang giliran mas Ronny…mas belum puas kan.?
Aku tersenyum dan kugelengkan kepalaku :
No…tdk perlu…itu tdk penting. Kamu bisa menikmati itu lebih penting. Kalau aku turut mencari kepuasan artinya aku tdk menghargai kamu. Semua ini untuk kamu Mel…hanya untuk kamu Dalam hati kumaki maki diriku, mengapa aku sok suci. Tetapi tak bisa kumaafkan diriku kalau aku ikut menikmati kesempatan emas ini, Melani bersedia bercinta denganku artinya dia sudah menghempaskan semua harga dirinya dihadapanku. Aku menghargai dan menghormatinya.
Mas…kamu baik sekali…sungguh kamu baiiiikk sekali. Melani memelukku erat lama sekali sampai aku terengah engah karena kepalaku terbenam di belahan toketnya. Sebenarnya aku ingin meneruskan dengan melumat dan mengigit gigit putingnya, tp aku tdk mau merusak suasana.
Mengapa Niko tdk kemari, bukankah dia minta kita bercinta di depannya. Aku tdk mau dikatakan mengkhianati teman…
Mas Niko mungkin sudah melihat kita dari tadi, dia ada di ruangan dibalik kaca meja rias, itu kaca tembus pandang mas, Melani menjelaskan ketika melihat mataku memandang pintu.
uummm mas gak bersih bersih badan ? aku bantu di kamar mandi yuk… sambil menarik tanganku.
Kami saling menggosok badan, aku remas lembut toketnya dari belakang dan mencium lembut punggungnya. Melani kembali merintih..tubuhnya berbalik kemudian melumat bibirku, benar benar agresif, tiba tiba Melani jongkok dan cepat menggenggam batangku sedetik kemudian mulutnya mengulum milikku yg makin mengeras penuh. Aku benar benar tdk menduga Melani melakukan itu. Tindakannya membuat kakiku lumpuh.
Jangan Mel…jangan Mel…nanti aku keluar ahhh… Mel..sudah..please… Rintihku.
Melani segera berdiri lagi lalu berbalik menghadap shower dinding. Aku mengerti dia ingin aku masuk dari belakang. Dengan guyuran air hangat, aku masukkan batangku cepat, aku sudah tdk tahan, nafsuku sudah memuncak, Melani pun mengerakkan tubuhnya mengimbangi tubuhku.
Aaahhh mas…aku …aku…ahhh.aku…. Tubuhnya kembali menggeliat dan mengejang, jemarinya kuat meremas tangkai shower, sementara aku benar benar tdk dapat menguasai diriku.
Spermaku yg tertahan dari tadi akhirnya mau tak mau menyembur keluar, masuk jauh ke relung vaginanya… Sh(bip)t mengapa aku tdk bisa menahannya ? Melani kembali jongkok dan kini membersihkan lelehan spremaku dengan lidahnya. Aduh aku merasa geli sekali. Dia kocok kocok lagi agar semua spermaku keluar. Kemudian mengakhirinya dengan sedotan panjang diujung batangku.
Ooohhhh Melani..kenapa aku harus ejakulasi…
Selesai berbersih diri dan memakai baju, kami keluar kamar. Rupanya Niko sudah menunggu di depan TV, dia tersenyum dari kejauhan. Ake merasa jengah, merasa tdk enak. Sementara Melani menunduk dan berjalan ragu ke sebelah suaminya.
Dari kursi rodanya, Niko memeluk pinggang istrinya :
Terima kasih Ron, kamu sahabat yg baik. Aku sudah melihat percintaan kalian tadi. Aku berharap kamu tdk keberatan untuk meneruskan nanti.
Aku hanya mengangguk pelan. Bisakah aku hanya bertahan murni bercinta tanpa melibatkan perasaan ? Aku tdk yakin dengan diriku. Aku tdk yakin nanti tdk jatuh cinta kepada Melani…dan aku yakin Melanipun mempunyai perasaan yg sama. Sorot matanya ketika bercinta tadi menunjukkan itu.